Menilik Sejarah KPR Pertama di Indonesia, Yuk Simak!

 

 

Tahukah Anda Jika KPR Pertama di Indonesia Sudah Ada Sejak Tahun 1974?

 

KPR atau dikenal juga dengan Kredit Pemilikan Rumah menjadi salah satu metode bagi masyarakat Indonesia dalam mendapatkan rumah impian. Tak hanya prosesnya mudah, cepat dan terpercaya, kini KPR juga ditawarkan dengan suku bunga kompetitif dengan jangka waktu yang bisa dipilih. Dilansir merdeka.com pada tahun 2018, sebanyak 75,8% masyarakat Indonesia menggunakan KPR sebagai fasilitas utama dalam pembelian rumah. Kemudian sisanya membeli rumah dengan cara tunai bertahap dan tunai lunas. Dengan angka yang cukup fantastis ini, apakah Anda penasaran siapakah pelopor KPR Pertama di Indonesia?

Pelopor KPR Pertama di Indonesia ini merupakan bank yang telah berkancah lebih dari satu abad atau sejak tahun 1897. Jawabannya, Bank Tabungan Negara atau Bank BTN! Meski berdiri pada zaman pendudukan Belanda, nyatanya Bank BTN terus melakukan inovasi khususnya pada bidang perumahan rakyat. Pada 1974, Bank BTN bahkan terpilih menjadi wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat melalui Surat Menteri Keuangan RI. Diungkapkan Direktur BTN Asmuadji yang menjabat selama tahun 1988-1994 pada tirto.id, nama KPR sendiri merupakan hasil dari pemikirannya bersama tim.

Saat itu, para karyawan Bank BTN mengusulkan dengan nama mortage dan hipotek. Akan tetapi, nama KPR menggambarkan konsep kepemilikan dengan dibayar secara mengangsur. KPR dianggap lebih mudah diingat masyarakat Indonesia. Hingga kini, KPR menjadi produk orisinal dan rancangan Bank BTN, serta diadopsi oleh semua bank di Indonesia. Waktu demi waktu juga mengantarkan Bank BTN sebagai bank yang berkonsentrasi dalam pengembangan bisnis perumahan di Indonesia. Nah buat yang penasaran sejarah panjang Bank BTN, ayo baca artikel selengkapnya di sini!

Tahun 1897 – 1963

Kelahiran Bank BTN ternyata ada sejak zaman Belanda. Cikal bakal Bank BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897, tepatnya pada masa pemerintah Belanda. Dulu gedung Postspaarbank berada di Weltevreden atau kini dikenal dengan Gambir, Jakarta Pusat pada tahun 1925-1930. Kemudian, berpindah ke Harmonieplein atau dikenal dengan gedung Harmoni pada tahun 1938. Setelah itu pada tahun 1942, Postspaarbank diambil alih oleh pemerintah Jepang dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku.

Pada tahun 1950 setelah kemerdekaan diproklamasikan, Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Namanya diganti menjadi Kantor Tabungan Pos RI dan menjadi satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia. Kemudian pada 9 Februari 1950, pemerintah Indonesia mengganti nama dengan Bank Tabungan Pos. Tanggal tersebut menjadi hari dan tanggal Bank BTN. Selang lebih dari 10 tahun tepatnya tahun 1963, Bank Tabungan Pos diganti nama kembali menjadi Bank Tabungan Negara. Dalam periode ini, Bank BTN telah berkembang dari sebuah unit menjadi induk yang berdiri sendiri.

Tahun 1974 – 1994

Pada tahun 1974, inilah yang menjadi saat Bank BTN ditunjuk sebagai KPR Pertama di Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Surat Menteri Keuangan RI pada 29 Januari 1974, Bank BTN ditunjuk sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat. Sejalan dengan tugas tersebut, Bank BTN memulai realisasi KPR pertama kalinya pada tahun 1976. Saat diresmikan, proyek pertama KPR Bank BTN datang dari Pemerintah Daerah Jawa Tengah. Proyek tersebut ingin membangun sembilan unit rumah bagi pegawai negeri sipil Kantor Wilayah Agraria atau Badan Pertanahan Nasional di Semarang.

Pada tahun 1989, Bank BTN melebarkan sayapnya dengan mengeluarkan obligasi pertamanya. Selang tiga tahun, status Bank BTN menjadi PT atau persero karena sukses dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR yang dihadirkan. Status ini membuat Bank BTN bergerak lebih luas dengan fungsi sebagai bank umum atau komersial. Akhirnya, Bank BTN pun mengembangkan berbagai produk layanan perbankan. Pada tahun 1994, Bank BTN berhasil menjadi Bank Devisa yang melayani penerbitan Letter of Credit (L/C) dan pembiayaan usaha dalam bentuk dollar. Tentunya status tersebut tidak membuat Bank BTN melupakan fungsi utamanya sebagai penyedia KPR bagi masyarakat Indonesia.

Tahun 2002 – sekarang

Memasuki tahun 2002, Bank BTN ditunjuk sebagai bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi oleh pemerintah Indonesia melalui surat menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kemudian pada tahun 2009, Bank BTN mendapat pernyataan efektif terhadap produk investasi baru berbasis sekuritisasi, yakni EBA Danareksa Sarana Multigriya Finansial I – Kredit Kepemilikan Rumah Bank Tabungan Negara (SMF I-KPR BTN), oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Pada tahun ini, Bank BTN juga melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan listing di Bursa Efek Indonesia.

Sejarah panjang pelopor KPR Pertama di Indonesia mendapat kepercayaan masyarakat dan pemerintah, hingga Bank BTN meraih Peringkat 1 Bank Terbaik Indonesia dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia VI pada tahun 2017. Penghargaan ini akan membuat Bank BTN mengukuhkan optimisme perseroan untuk mampu melanjutkan catatan kinerja positif dan mencapai target bisnis pada tahun-tahun berikutnya. Hingga kini, Bank BTN terus berinovasi dan mengembangkan seluruh layanan secara maksimal, khususnya pada era digital yang sedang maju pesat. Sebut saja hadirnya website dan aplikasi BTN Properti yang telah rilis di App Store dan Play Store.

Dengan adanya platform tersebut, Bank BTN menyediakan seluruh fitur yang memudahkan Anda dalam kepemilikan rumah. Mulai dari pengajuan KPR yang bisa melalui online dan prosesnya hanya 10 menit, berbagai properti terpopuler yang bekerjasama dengan developer atau mitra pengembang ternama di Indonesia, fitur 4D untuk properti pilihan, fitur Hitung Harga Properti Maksimal, Simulasi KPR dan Harga Pasar, serta konsultasi langsung via email, live chat atau Whatsapp. Semuanya lengkap bisa Anda temui dalam satu platform!